Wireless Point-to-Point Mikrotik adalah koneksi komunikasi wireless
antara dua titik, dimana satu host terhubung hanya dengan satu client.
Wireless Point-to-Point (P2P) Mikrotik biasanya menggunakan dua buah
Mikrotik + Antena Directional (Grid, Yagi, Sectoral, dsb). Penerapan
Wireless Point-to-point pada Mikrotik membutuhkan lisensi RouterOS
minimal level 3 dengan mode bridge – station.
Perangkat Mikrotik yang digunakan yaitu Mikrotik Outdoor yang
memiliki ketahanan terhadap berbagai macam kondisi cuaca, misalnya
menggunakan RB 433. Mikrotik ini nantinya akan dipasang di tower
komunikasi bersama antena directional nya. Untuk pemasangan Mikrotik dan
antena nya sendiri harus memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
1. Konfigurasi AP
Klik pada Wireless, lalu klik tanda Ceklis untuk ,menghidupkan Wireless.
Kemudian kita setting IP pada ether 1. Ether 1 adalah interface yang
terhubung langsung dengan internet. Klik IP, lalu Addresses, lalu klik
tanda (+). Lalu masukkan IP Address nya.
Pada interface WLAN1 masukkan juga IP Address nya.
Jika sudah diberikan IP sekarang kita lakukan penyetingan DNS. Arahkan DNS routerboard kita ke DNS google yaitu 8.8.8.8
Pada menu di Mikrotik klik IP > DNS > isikan IP DNS pada kolom server > ceklist Allow Remoter Request > Apply > OK
setelah itu langkah yang terpenting kita setting gateway. Hal ini harus dilakukan agar routerboard kita
dapat terhubung ke internet (public).
Pada menu di Mikrotik klik IP > Routes > klik tanda Tambah > isikan IP gateway pada kolom gateway > Apply > OK.
Sekarang kita ke firewall untuk penyetingan Firewall NAT. Penyetingan ini berfungsi untuk
membagi internet ke client atau dalam kasus ini adalah router station.
Pada menu di Mikrotik klik IP > Firewall > Nat > tanda Tambah > pada Chain pilih srcnat & pada Out-interface pilih ether 1 > tab Action > pilih Masqurade > Apply > OK
Pada bagian Action, pilih Masquerade.
Lalu kita kita melakukan setting
wireless dengan menggunakan mode bridge. Mode bridge digunakan sebagai
Access point atau pemancar akan tetapi hanya bisa melayani satu client
atau disebut juga dengan PTP (Point To Point), mode ini juga bisa kita
gunakan untuk network yang sifatnya Routing ataupun Bridging. Untuk
menggunakan mode ini perangkat Routerboard minimal memiliki lisensi
level 3, sebagai contoh untuk type produk Embedded 5.xGHz jenis SXT-5HnD
yang hanya memiliki license level 3, kita bisa membuat koneksi point to
point dengan menggunakan 2 buah perangkat tersebut.
Klik dua kali pada interface WLAN >wireless > setting mode menjadi bridge > berikan penamaan pada AP kita > Apply > OK.
2. Konfigurasi Client
Sama seperti konfigurasi pada router AP , lakukan pengaktifan
interface wireless. Jika sudah berikan IP address pada interface WLAN
dan ethernet 2. Pada kasus ini ethernet 2 berfungsi untuk jaringan ke
laptop ataupun PC.
Lakukan penyettingan pada interface wirelessnya. Mode yang
digunakan adalah mode station. Wireless dengan Mode station ini
digunakan sebagai wireless client/ penerima pada topologi PTP (Point To
Point) atau PTMP (Point To Multi Point), wireless Mode station hanya
bisa digunakan untuk membentuk network yang sifatnya routing, sehingga
mode ini merupakan salah satu mode yang efektif dan efisian jika pada
sisi wireless client/station tidak dibutuhkan bridging.
Klik dua kali pada interface WLAN >wireless > setting mode menjadi station > Scan.
Pilih wireless yang sesuai dengan SSID yang kita buat tadi pada router AP > Connect >tunggu hingga muncul huruf “R” di depan interface WLAN.
Jika sudah berikan IP address pada interface WLAN dan ethernet 2.
Jika interface WLAN & ether 2 sudah diberikan IP sekarang kita lakukan penyetingan DNS. Arahkan DNS routerboard kita ke DNS google yaitu 8.8.8.8
Jika sudah, coba ping ke Router 1.
0 komentar:
Posting Komentar